The Oath of Love (2022) s01e08 Episode Script

Episode 8

♪Waktu pernah
menghentikan segalanya♪
♪Rupanya ada keistimewaan
di tengah lautan manusia♪
♪Membalik kamus abadi
dengan ujung jari♪
♪Mengungkap ketegangan yang
membuat jantungku berdegup♪
♪Keistimewaan sesaat
bagai pertemuan tanpa sengaja♪
♪Muncul tanpa disadari
seperti sedang bernapas♪
♪Menggandeng sepasang tangan
dalam waktu yang panjang♪
♪Mampu mengalahkan
segala perkataan♪
♪Di tengah lautan manusia♪
♪Aku akan memayungimu♪
♪Ada kau yang memayungiku♪
♪Menjadi keistimewaan bagimu♪
♪Melindungiku dari badai dan hujan♪
♪Jangan takut♪
♪Ada aku di masa depanmu♪
♪Cintamu membawaku menembus kabut♪
♪Menunggu dan mencari♪
♪Menunggu cinta seumur hidupku♪
♪Pasangan hidupku di masa depan♪
♪Tidak lagi keliaran di keramaian♪
♪Inilah rencana terbaik oleh waktu♪
♪Rencana terbaik oleh waktu♪
♪Inilah cinta♪
=Janji Cinta Kita=
=Episode 8=
(Orkestra Fakultas Musik
Universitas Huaqing)
(Aku tidak ke seminar lagi, maaf)
Han Han.
Lihat aku.
Apakah hari ini aku terkesan
seperti seorang pemain Cello?
Begitu jauh, siapa
yang bisa melihatmu?
Kau kacaukan poni
yang sudah kurapikan.
Bagaimana? Sudah bisa?
Masih mengataiku.
Bukankah kau juga sangat
peduli dengan ponimu?
Sekarang berbeda.
Ini pertama kalinya aku ikut
orkestra ini sebagai pemain Cello.
Aku tentu harus perhatikan
detail seperti ini.
Kalau begitu, kau harus
berjuang kali ini.
Jika pertunjukan berhasil,…
…kelak tidak perlu kembali
main Triangle lagi.
Tentu saja.
Hari ini aku harus berjuang.
Semangat.
Semua sudah siap?
Sudah siap.
Kita langsung hanya
latihan satu bagian.
Dari 48 sampai 56.
- Baik.
- Bagian ini.
- Bersiaplah, cocokkan.
- Baik.
(Orkestra Fakultas Musik
Universitas Huaqing)
(Pemain Cello, Lin Zhixiao)
(Auditorium)
(Orkestra Fakultas Musik
Universitas Huaqing)
Berhenti.
Lin Zhixiao, ada apa denganmu?
Berhenti.
Kenapa tanganmu bergetar hebat?
Apakah kau latihan berlebihan?
Apakah beberapa hari ini
kau terus berlatih?
Cepat istirahat.
Cepat.
Jangan hancur karena hal kecil.
Demi sebuah pertunjukan, lalu
memutuskan kariermu sendiri.
Pak Jin.
Tadi pagi saya baik-baik saja,
beri saya satu kesempatan lagi.
- Saya pasti bisa…
- Sudahlah, tidak perlu, mengerti?
Cepat pergi istirahat.
Xiao Cao.
Panggil Fang Zhou kemari.
Fang Zhou.
Pergi ambil Cello-mu.
Gantikan bagian suara dia.
Baik.
Baik, yang lain bersiap.
Xiao Xiao.
Kita ambil satu foto.
Kita tidak foto bersama.
Foto di pertengahan.
Lin Zhixiao.
Maaf, Tong Tong.
Tidak sengaja menabrak
tongkat busurmu.
Maaf.
Xiao Gu.
Pak.
Lama tidak bertemu.
Xiao Gu.
Tidak disangka kau bisa datang
ke kampus lihat pertunjukan.
Mari.
Ini putriku, Han Han.
Dia jadi pemain Cello utama
di pertunjukan hari ini.
Halo, Kak Gu.
- Perlukah kau begitu bersikeras?
- Siapa yang satu tim denganmu?
Halo.
Pertunjukan malam ini
sangat berhasil.
Terima kasih.
Siapa yang mau dengar
permainan payahmu itu?
Aku bersedia.
Kau bersedia dengar
dia main Triangle?
Benar, aku bersedia.
Selain itu, aku merasa permainan
Triangle Lin Zhixiao…
…adalah poin yang
menyempurnakan pertunjukan.
Satu lagi, tadi kudengar kau
ingin Lin Zhixiao ganti rugi.
Dari penilaianku, Cello-mu
tidak terluka sedikit pun.
Tentu jika kau bersikeras
ingin ganti rugi,…
…menurutku harus cari
badan profesional…
…untuk memeriksa tingkat
kerusakan dan nominal kerugian.
Jika sungguh bermasalah,
aku bersedia ganti rugi.
Kau siapanya dia?
- Aku…
- Dia penggemarku.
Penggemar.
Penggemar.
Ya, 'kan?
Penggemar.
Kelak kau adalah penggemarku.
Julurkan tanganmu.
Kenapa?
Kau menyentuh alat musiknya.
Perlu disterilkan.
Terima kasih, dr. Gu.
Dokter Gu.
Kenapa kau bisa datang hari ini?
Sudah kubilang, 'kan?
Nonton pertunjukan.
Tadi kulihat kau berbincang
dengan Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah yang
mengundangmu kemari, 'kan?
- Aku…
- Tidak apa.
Meski kau bukan datang demi aku,
tapi tetap berterima kasih…
…kau sudah bantu atasi masalahku.
Memang harus dikatakan tadi
saat kau maju membelaku…
…sungguh sangat keren.
Tinggi badan 180 cm.
Tinggiku 183,6 cm.
Dokter Gu sungguh humoris.
Tidak juga.
Ayo.
Kuantar kau pulang.
Baik.
Paman, Bibi, aku sudah selesai makan.
Sudah kenyang?
Xiao Gao.
Bagaimana pekerjaan tim kalian
belakangan ini?
Terima kasih perhatian
Paman dan Bibi.
Ada Gu Wei, semua sangat lancar.
Awalnya ingin minta Gu Wei
pulang dan makan bersamamu.
Dia malah ada perlu
dan tidak bisa pulang.
Xiao Xi.
Kau tahu dia sibuk
apa belakangan ini?
Bibi.
Sebenarnya sekarang aku juga
tidak begitu memahami Gu Wei.
Aku merasa belakangan ini
dia agak aneh.
Hari ini kutelepon dia.
Dia juga bilang mau pergi
dengar pertunjukan musik.
Tidak pulang lagi.
Kau tahu hal ini?
Awalnya hari ini kuajak dia
ikut aku hadiri seminar.
Kesempatan ini sangat
sulit didapatkan.
Namun, dia bilang padaku…
…dia tiba-tiba ada urusan,
tidak bisa datang.
Kupikir ini tidak seperti dia.
Belakangan ini sepertinya
dia tidak begitu fokus.
Sebenarnya dia pergi dengarkan
pertunjukan musik siapa?
Seorang keluarga pasien.
Dokter Gu.
Kau mau apa?
Kau rasa?
Aku merasa…
Aku tidak merasakan apa pun.
Pergelangan tanganmu
sudah jelas bengkak.
Ini karena terlalu banyak
latihan, 'kan?
Urat daging bergesekan
terlalu lama…
…akan menyebabkan infeksi luka
pada urat daging dan tendon.
Yaitu Tenosynovitis.
Tenosinovitis termasuk
penyakit persendian.
Kusarankan kau pergi
ke bagian ortopedi.
Terima kasih.
Tanganmu sangat dingin.
Pakailah bajuku.
Tidak perlu, aku sangat kuat.
Aku tidak apa.
Aku adalah dokter.
Mencegah penyakit
adalah pekerjaanku.
Rumahku sudah sampai.
Kalau begitu, pulanglah.
Aku pergi dulu, dr. Gu.
Tidak apa.
Aku… Aku pulang dulu.
(Orkestra Fakultas Musik
Universitas Huaqing)
Kau sudah mengundang Gu Wei?
Sudah.
Nanti kuberikan tiket padanya.
Begini saja, berikan tiketnya padaku,
aku mau pergi mencarinya.
Merepotkanmu, terima kasih, dr. Gao.
♪Melewati pemandangan ramai♪
♪Namun, hanya terpikat
oleh setetes hujan♪
♪Memandanginya meluncur
di ujung jari♪
Kenapa kau masih belum pergi?
Lampumu baru hidup, 'kan?
Dokter Gu.
Terima kasih.
Terima kasih sudah membantuku.
Sudah seharusnya.
Satu lagi, aku lupa
kembalikan bajumu.
Lain kali saja.
♪Setelah itu, aku tidak mampu lepas
dari kenangan senyumanmu♪
Sudah sangat larut.
Besok pagi kau masih harus bekerja.
Selamat malam.
♪Mendekat perlahan
adalah pertanda♪
Selamat malam.
♪Suka dari seseorang♪
♪Diam-diam merasa bahagia,
sungguh luar biasa♪
♪Ungkapan rasa suka
pada seseorang♪
♪Adalah mencurahkan
segala perhatian♪
♪Secara sukarela padamu tanpa perlu
meninggalkan jejak dan celah♪
(Penambahan pertemanan,
setuju, tolak)
(Berhasil ditambahkan)
♪Mendekat perlahan♪
♪Adalah pertanda suka
dari seseorang♪
♪Diam-diam merasa bahagia,
sungguh luar biasa♪
(Dokter Gu, kukembalikan
jasmu setelah kucuci bersih.)
(Tidak perlu dicuci)
♪Mencurahkan segala perhatian♪
♪Secara sukarela padamu tanpa perlu
meninggalkan jejak dan celah♪
♪Mendekat perlahan adalah
pertanda suka dari seseorang♪
(Gu Wei, penelitian inhibitor PD 1
dalam kanker lambung)
(Pengumuman perjalanan
konsultasi dokter…)
(…Rumah Sakit Afiliasi 1)
(Perjalanan konsultasi)
(Perkembangan penelitian terkait
gen kanker lambung)
♪Adalah mencurahkan
segala perhatian♪
♪Secara sukarela padamu♪
Memang dua kepribadian
dokter dan orang genius.
Ayah, Ibu, aku pulang.
Sudah pulang?
Duduk.
Ada urusan mencarimu.
Ada masalah apa?
Apa sikapmu ini?
Duduk.
Gu Wei.
Usiamu juga tidak kecil lagi.
Harus berkeluarga dan berkarier.
Karena sudah berkarier, maka
sudah harus pikirkan berkeluarga.
Aku merasa Xiao Gao ini cukup baik.
Kalian jadi teman begitu lama,
sudah saling mengenal.
Baik latar belakang keluarga
atau karier, kalian sangat serasi.
Ayah.
Bisakah kalian jangan selalu
ambil keputusan untukku?
Aku dan Gao Xi hanya kolega.
Selain itu, kuperjelas pada kalian.
Sekarang aku belum ada rencana ini.
Sudah berapa usiamu?
Masih tidak berencana.
Lihatlah.
Rumah sakit kalian
dan rumah sakit kami.
Kebanyakan dokter menikah,
yang dicari selalu sesama dokter.
Kenapa?
Mudah komunikasi, bisa memahami.
Betapa bagusnya.
Dokter harus punya etika profesi.
Terutama harus bedakan hubungan
antara pasien dan teman.
Kau ini baik dalam segala hal,
hanya mudah terbawa perasaan.
Gu Wei.
Kau jangan mengecewakan kami.
(Aplikasi 58.com, perumahan)
Dokter Gu.
Catatan medis pasien kasur ke-37
yang kau mau.
Letakkan di sana.
Kau bawa begitu banyak
barang kemari.
Semua ini kubawa dari rumah.
Mungkin sementara waktu
tidak pulang.
Memang akan sangat
sibuk saat permohonan…
…pendanaan penelitian.
Kalau begitu, aku pergi dulu.
(Gastrologi dan Hepatologi,
Harrison)
Oh iya.
(Tiket)
Kau sudah terima tiket konser, 'kan?
Sebelumnya kuminta dr. Gao berikan
padamu, harus datang nonton, ya.
Satu lagi, aku lupa
kembalikan bajumu.
(Baju sungguh tidak perlu dicuci,
hari ini antarkanlah ke rumah sakit.)
Bu Li.
Cepat kemari dulu.
Ini…
Ada apa?
Ini…
Kenapa berubah warna?
Itu untuk pel lantai.
Harus dilarutkan.
Ini baru untuk cuci baju.
Ada perangkap tersembunyi
seperti ini?
Bukankah dua ini sama saja?
Kau biasanya tidak cuci baju.
Apakah bisa kau bedakan?
Lagi pula, jas harus dicuci uap.
Kenapa kau cuci tangan?
Aku…
Bukankah cuci tangan
terkesan lebih tulus?
Le… Lebih tulus.
Ini bukan pakaianmu, 'kan?
Begitu besar.
Bajuku.
Model populer musim ini.
Ukuran terbesar.
Apa?
Ibu tidak mengerti.
Tidak apa.
Aku urus sendiri saja.
Kau pergi bekerjalah,
kuatasi sendiri.
Pergilah.
Kubantu kau urus.
Tidak perlu.
Biar aku sendiri, pergilah.
Tunggu sebentar.
Keluarga pasien.
Dokter Du.
Kalian periksa dulu.
Aku menyusul.
Baik.
Ayo.
Dokter Gu, mau minum kola?
Pagi-pagi sudah beri aku kola.
Kau juga bisa minum di malam hari.
Kulihat pesan darimu langsung
datang mencarimu.
Kebetulan aku juga ada perlu.
Ke kantorku.
Dokter Gao.
Mohon kemari dulu.
Dokter Gu, maaf.
Mau hukum apa terserah padamu.
Ikat celup?
Tren belakangan ini?
Aku salah, aku sungguh sudah salah.
Begini saja.
Aku beli satu yang sama persis
untuk ganti padamu, bagaimana?
Julurkan tangan kananmu.
Kenapa?
Balikkan.
Yang benar saja, dr. Gu.
Kau mau tiru cara Pak Lin memukul
tanganku untuk pelampiasan?
Sudah zaman apa ini?
Dokter juga pakai hukum fisik?
Rumah sakit ada penelitian,
bimbingan dan medis,…
…tiga menjadi satu.
Aku sudah bisa mengajar.
Kau sungguh hebat.
Berikan tanganmu.
Kemarin di bawah lampu jalan
tidak lihat jelas.
Keadaanmu ini memang butuh
dokter tulang yang profesional…
…untuk memeriksamu.
Ini…
Tangan lebih penting dari baju.
(Kartu pemeriksaan)
Antrian Direktur Ortopedi?
Dokter Gu.
Kau antri panjang baru
mendapatkannya, 'kan?
Bukan aku yang antri,
melainkan Xiao Du.
Dia bantu antri
setelah sif malamnya.
Tetap saja kau yang atur.
Jika tidak, bagaimana dr. Xiao Du
bisa tahu tanganku bermasalah?
Baiklah, tahu kau bantu tanpa
meninggalkan nama.
Dokter Gu, terima kasih.
Baiklah, kalau begitu,
kau bantu aku ambil air.
Berbicara lama denganmu, aku haus.
Mengerti, tunggu saja.
Tunggu.
Cuci yang bersih.
Baik.
Pasien kasur ke-15, ukur suhu tubuh.
Baik.
Halo, dr. Gao.
Tunggu.
Ini adalah gelas Gu Wei, 'kan?
Kubantu dia ambil air panas.
Saudari Lin Zhixiao.
Sebagai dokter, aku
harus mengingatkanmu.
Ayahmu sudah keluar
dari rumah sakit.
Kelak kau jangan sering
datang ke rumah sakit.
Kami cukup sibuk.
Kelak aku yang bertugas
untuk kemoterapi ayahmu.
Jika ada masalah, kau
bisa datang mencariku.
Kusarankan kau tetap jaga
jarak dengan dokter lain.
Pengaruhnya buruk.
Dokter Gao, kau salah paham.
Kali ini aku cari dr. Gu…
Kau tidak perlu
jelaskan ini padaku.
Kulihat tadi kau sangat buru-buru,
pasti ingin mengurus sesuatu.
Kebetulan aku mau cari Gu Wei.
Berikan gelasnya.
Kubantu berikan padanya.
Kau pulanglah.
Bu…
Silakan masuk.
Terima kasih.
(Kantor Dokter 2)
Apa-apaan? Aku belum selesai bicara.
Tasku masih di dalam.
Dokter Xiao Du.
Xiao Lin, kau sedang apa?
Kau cari dr. Gu?
Ketuk pintu dan masuk saja.
Dokter Gao sedang berada di dalam.
Pintu tertutup?
Dokter Xiao Du.
Itu, apakah kau merasa sepertinya
dr. Gao tidak terlalu menyukaiku?
Masih perlu ditanya?
Dokter Gao seharusnya tidak
menyukai siapa pun kecuali dr. Gu.
Saat dr. Gu tidak ada, aku tidak
pernah lihat dia tersenyum.
Mengerti.
Aku bekerja dulu.
- Sampai jumpa.
- Baik.
Kenapa dengan ekspresimu?
Tidak menyambutku?
Bukan.
Tadi aku bertemu Lin Zhixiao.
Dia ada hal mendesak,
kubawakan ini untukmu.
Dia ada hal mendesak?
Seharusnya juga bukan hal penting.
Bagaimanapun itu privasi
keluarga pasien.
Aku tidak tanya lagi.
Kenapa?
Ada urusan mencariku?
Ini artikel akademis permohonan
pendanaan penelitian tim kita.
Lihatlah.
Kau lihat begini bisa melukai mata.
Aku punya versi kertas.
Mari, kau lihat dulu.
Kemarin kebetulan aku
lihat sebuah tesis baru…
…sudut pandangnya
sangat mirip dengan kita.
Jadi, bisa dijadikan referensi baru.
Namun, kupikir sebelum
kita jadikan referensi,…
…lebih baik kita lakukan penelitian
yang lebih tegas pada isinya.
Begini lebih aman.
Itu…
Sepertinya hubunganmu
dan Lin Zhixiao lumayan dekat.
Lumayan.
Cukup bagus.
Masih ada hal lain?
Tidak ada.
Aku pergi cari Xiao Du.
Beri tahu aku hasilnya
setelah cocok.
Baik.
Bantu aku.
Aku sudah mau kalah.
Jika tidak menolongku,
aku akan kalah.
Bantu aku dulu.
Dokter Gu.
Kenapa kau baru datang?
Kenapa banyak sekali
yang kalian bicarakan?
Kau terus menungguku?
Jika tidak, aku bisa ke mana?
Terima kasih.
Tunggu aku begitu lama,
kutraktir kau makan.
Boleh.
Ayo.
Tidak perlu bersih-bersih.
Nak, buka pintu untuk Ibu.
Ini Ibu.
Cepat.
Tunggu dulu.
Aku datang.
- Nak.
- Ibu.
Cepat beres-beres dan pulang.
Cepat.
Mana suami Ibu?
Ayahmu pergi berbisnis
ke luar negeri.
Tidak pulang begitu cepat.
Anakku tersayang.
Di hotel tidak nyaman, 'kan?
Lihatlah kau sudah kurus.
Tidak sampai begitu.
Ibu.
Aku tahu kenapa aku kurus.
Belakangan ini…
Belakangan ini aku tidak
makan kenyang, tidak nyenyak,…
…bahkan sangat kelelahan.
Kenapa, Nak?
Katakan pada Ibu.
Ibu pikiran cara untukmu.
Semua karena Pak Tua itu
meremehkanku!
Demi buktikan padanya,…
…belakangan ini aku berusaha keras
meneliti bisnis.
Sekarang aku menyadari kesempatan
bisnis yang sangat baik.
Semua sudah siap,
hanya kekurangan modal.
Sakit sekali, Ibu.
Ibu.
Ibu berikanlah sponsor untuk anakmu.
Kubagi sahamnya pada Ibu.
Tidak.
Minta uang lagi, bisakah kau
jangan habiskan kekayaan ayahmu?
Bukan.
Kenapa jadi habiskan kekayaan?
Aku sedang serius berbisnis.
Ibu.
Percaya padaku kali ini.
Percaya padamu kali ini?
Ini sudah ke berapa kali?
Masih percaya lagi?
Apakah aku masih bisa percaya?
Ibu.
Ibu taruh dulu barang di tangan Ibu.
Apakah ibu ingin Pak Tua itu
terus meremehkanku?
Ibu, duduklah.
Duduk.
Pak Tua itu bisa
tidak percaya padaku.
Ibu.
Ibu pasti percaya padaku, 'kan?
Ini terakhir kali pinjam
uang dari Ibu.
Sungguh.
Aku jamin.
Kau jamin?
Aku jamin kali ini akan
cari uang dengan baik…
…untuk mengejutkan Pak Tua.
Cari uang berbakti pada ibuku.
Baik.
Ibu percaya lagi padamu kali ini.
Ibu akan kirim uang padamu
dari tabungan pribadiku.
Sungguh?
Begini bisa mencegah
ketahuan ayahmu.
Namun, kuberi tahu kau.
Ini sungguh terakhir kalinya.
Terakhir kali.
Lalu, tidak boleh pergi
minum arak lagi.
Mengerti?
Aku tidak akan pergi
minum arak lagi.
Aku sangat mencintai Ibu.
Lihatlah sudah berapa
usiamu masih seperti ini.
Berapa pun usiaku tetap saja
harus mencintai ibuku.
Sudahlah.
Cepat beres-beres.
Pulang.
Cepat, kau sudah kurus.
(San San, besok bisa bertemu?)
Kenapa main ponsel lagi?
Tidak main lagi.
- Cepat bereskan barang dan pulang.
- Kubereskan.
Dokter Gu.
Nanti kita makan apa?
Kau putuskan.
Kalau begitu, mau hot pot, panggangan
atau udang karang kecil?
Kenapa?
(Bubur)
Makanan itu…
…mudah membuat panas dalam.
Melukai lambung, terlalu
berminyak dan pedas.
Lebih baik kurangi makan.
Sebagai dokter ahli pencernaan,
lebih kusarankan makanan tawar.
Kau juga lihat.
Kau butuh apa?
Kurangi garam dan minyak.
Masak bubur biasanya
tidak perlu minyak.
Dokter Gu sungguh tahu banyak hal.
- Ini dulu, terima kasih.
- Baik, mohon tunggu.
Tidak cocok, 'kan?
Terima kasih banyak dr. Gu.
Begini lebih bersih.
Baik.
Terima kasih.
Silakan menikmati.
Dokter Gu.
Makanmu tidak banyak, ya.
Tidak suka, ya?
Bagaimana kalau kita ganti tempat?
Tidak perlu.
Aku sudah makan gratis, tidak
enak hati buat permintaan.
Ini cukup bagus.
Begini lebih sehat.
Benar.
Bukankah kau mau menebusku?
Benar, menebusmu.
Aku akan ganti baju itu padamu.
Tidak terlalu mahal, 'kan?
Tidak perlu, bayar
dengan jasa saja.
Belakangan ini aku
ingin pindah rumah.
Kau bantu aku cari rumah.
Itu tidak masalah.
Katakanlah lebih awal.
Bisa.
Kapan kau ada waktu?
Kita cari waktu untuk
lihat sama-sama.
Yang benar saja, dr. Gu.
Kau ini sungguh kuno.
Sekarang cari rumah langsung
lihat di internet saja.
Jangan salah paham, aku
bukan menertawakanmu.
Aku hanya merasa…
Aku mengerti, orang kuno.
Tidak sering main internet.
Aku mengerti.
Serahkan hal ini padaku.
Kujamin kau puas.
Makan buburnya.
Baik.
Silakan makan.
Halo, susu Anda.
Terima kasih.
Pagi-pagi memanggilku kemari,
lebih tepat waktu dari kerja.
Kuberi tahu kau sebuah kabar baik.
Aku sudah sewa toko
yang kau suka itu.
Yang di pusat kota itu?
Kau tidak takut tidak balik modal?
Takut apa?
Aku Tuan Muda Keluarga Gu.
Keluargaku kaya.
Bisa lakukan apa pun
yang kumau.
Pikirkanlah.
Coba pikirkan apa nama kafe kita.
Nama kafe?
'Enjoy'?[Menikmati]
'Tasty'?[Enak]
Menikmati dan enak?
Cukup bagus.
Namun, terkesan sedikit
tidak kreatif.
Tidak kreatif, ya?
- Kalau begitu, coba kau pikir.
- Memang sudah kupikirkan.
Kafe Ketulusan.
Ada kau dan aku.
Mengenang pertemuan kita.
Bagaimana?
Ketulusan?
Apa yang perlu dikenang
dari pertemuan kita?
Kenapa bicara begitu?
Pertemuan kita tidak
perlu dikenang?
Coba kau pikir.
Bagaimana kita bertemu?
Meski memang sedikit tidak biasa,
tapi juga cukup baik untuk dikenang.
Maukah kita ulangi lagi malam ini?
Enyah.
Apa salahnya teman
saling menghangatkan?
Tidak perlu.
Saat kau perlu, baru beri tahu aku.
(Departemen Rawat Inap)
(Nomor ketiga, Lin Zhixiao)
Dokter Gu.
Apa yang dikatakan Direktur?
Dia minta aku istirahat
setengah bulan.
Kalau sudah begini, sementara
ini jangan latihan Cello lagi.
Sampai jumpa, dr. Gu.
(Orkestra Simponi 21)
(Penampilan kalian di orkestra
kali ini sangat hebat.)
(Kali ini harus memuji Fang Zhou.)
(Maju dengan tiba-tiba,
performanya sangat bagus.)
(Bisa bekerja sama secara
sempurna dengan murid lain.)
(Hebat sekali.)
(Terima kasih, Bu.)
(Fang Zhou sungguh hebat.)
Xiao Xiao.
Sudah semalam ini
masih belum tidur?
Kau bisa mendengarkanku, Xiao Xiao?
Halo, dr. Gu.
Bibi Li.
Maaf meneleponmu semalam ini.
Aku baru selesai bekerja.
Aku ingin tanya bagaimana
keadaan Pak Lin?
Dokter Gu, kau terlalu sungkan.
Sekarang pemulihannya cukup baik.
Baguslah kalau begitu.
Oh iya, suara ini…
Jangan-jangan Lin Zhixiao
masih latihan semalam ini?
Kau mendengarnya?
Benar.
Tidak tahu kenapa anak ini…
…begitu pulang langsung
mengurung diri…
…dan terus berlatih Cello.
Dia mengabaikan panggilanku.
Sebenarnya berlatih terlalu lama
dan duduk dengan gaya yang sama…
…sangat tidak baik untuk tubuh.
Lagi pula, berlatih
tidak bisa buru-buru.
Tetap harus ingat untuk istirahat.
Baik.
Terima kasih sudah mengingatkan,
sekarang kubujuk lagi.
- (Sampai jumpa, Bibi.)
- Baik, sampai jumpa.
Xiao Xiao, sudah larut malam.
Kita tidur lebih awal.
Besok baru latihan, ya?
Xiao Xiao.
Dokter Gu.
Bagaimana pemulihan tanganmu?
Kau menuruti pesan dokter
untuk istirahat?
Ada.
Aku istirahat dari tadi.
Aku tidak latihan.
Benarkah?
Jika kau istirahat dengan
cukup baik,…
…maka aku ingin minta bantuanmu.
Sebelumnya kau janji bantu
aku cari rumah, 'kan?
Aku cukup sibuk belakangan ini.
Jadi, mohon kau bantu aku rapikan
sebuah berkas sumber rumah.
Sumbernya harus
sekitar 100 ke atas.
Besok pagi kirim…
(…ke alamat surelku.)
Tunggu.
Seratus rumah?
(Persiapkan lebih banyak pilihan.)
(Mohon bantuanmu.)
(Dokter Gu, Gu…)
Ada apa ini?
Seratus rumah?
Ini terlalu cepat datang
menagih utang, 'kan?
Demi Pak Lin,…
…kutahan.
(Aplikasi 58.com, perumahan)
Ini bukan bayar utang.
Ini jelas-jelas pemerasan.
(Pemodal Jahat, mengubah penyimpanan)
(Berhasil diubah)
(Pemodal Jahat, alias Gu Wei)
(Komplek terbaru Jiahe tiga kamar
dua toilet, Komp Yingshan Huating…)
(…Donglinyuan, Polly Plaza,
Jalan Bar, 6.800 yuan per bulan)
(Berhasil terkirim)
♪Saat melihat kedua mata itu,
hati langsung merasa tenang♪
♪Lembut bagai pakaian putih♪
♪Menutupi segala kegundahan♪
♪Meski terluka juga segera sembuh♪
♪Pelan-pelan menghangatkan
hati ini♪
♪Kau tanya aku bagaimana
mendeskripsikanmu♪
♪Kata yang kosong juga
tidak bisa diumpamakan♪
♪Ketulusan yang belum
selesai dikatakan♪
♪Akan kubuktikan dengan
sisa hidupku♪
♪Hanya perlihatkan pemandangan
yang indah padamu♪
♪Hanya akan kuberikan
kemanjaan padamu♪
♪Dengan serius kukatakan, gadisku♪
♪Aku ingin orang lain♪
♪Aku ingin mereka iri padamu♪
Previous EpisodeNext Episode